Ciloto, 2 Juni 2017
Jemaah haji Indonesia kerap berdoa di tempat yang tinggi tanpa pelindung dari sengatan sinar mata hari, saat Wukuf di Arofah. Kondisi ini akan memudahkan jemaah terkena heat stroke. Untuk itu petugas kesehatan mengingatkan secara persuasif agar berdoa dalam tenda yang tersedia.
Neni Briyanto, salah satu petugas kesehatan haji tahun lalu menceritakan, dirinya harus bersusah payah mengingatkan jemaah yang mempunyai pemahanan berdoa di atas ketinggian akan lebih terkabul.
“Setelah kami membujuk dan menjelaskan dengan persuasif, akhirnya semua jemaah bersedia berdoa dalam tenda,” kata Neni.
Untuk menghindari terjadinya heat stroke ini, Kementerian Kesehatan telah membentuk Tim Promotif dan Preventif memberi penjelasan kepada jemaah haji saat wukuf di Arofah. Tim ini di antaranya membekali diri dengan semprotan air, untuk mengurangi sengatan panas bagi jemaah haji.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada musim haji Tahun 2017, suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 40-44 derajat celcius. Suhu setinggi ini akan menyebabkan terjadinya heat stroke. Stroke akibat suhu udara yang sangat panas. Mereka yang terkena heat stroke akan mengalami suhu tubuh panas, kejang kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat.
Menurut Kepala Pusat Haji Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Eka Yusuf Singka, MSc, kondisi heat stroke sering terjadi pada saat terpapar matahari dalam waktu yang lama. Sebagian besar hal ini terjadi pada saat menunaikan ibadah Armina (Arofah dan Mina). Apalagi 61% jemaah haji Indonesia sudah lanjut usia dan berisiko tinggi, sehingga lebih rentan terkena dehidrasi. Mereka akan kekurangan cairan yang berat.
Menurut Kapuskes Haji, untuk mencegah terjadi heat stroke, jemaah haji agar melakukan pencegahan sebagai berikut:
1. Minum air setiap 2-3 jam, jangan menunggu haus.
2. Semprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainya yang terkena sinar matahari.
3. Gunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat.
4. Bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya berpergian dengan pendamping.
5. Gunakan alas kaki, pakai payung dan penutup kepala jika bepergian.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013